Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan lunak (misalnya tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips dan lain-lain)

 RANGKUMAN KERAJINAN BAHAN LUNAK

RANGKUMAN KERAJINAN BAHAN LUNAK


Bahan-bahan  yang  digunakan  memiliki sifat  dan  karakteristik yang berbeda-beda.

A. Prinsip Kerajinan Bahan Lunak

Pada praktiknya kerajinan dibuat dengan mempertimbangkan wilayah kerja dengan beberapa prinsip berikut.


1.    Keterampilan Tangan

Kerajinan dibuat dengan menggunakan keterampilan tangan. Sementara itu, industri bertumpu pada kekuatan mesin. Inilah yang membedakan antara produk kerajinan dan produk industri.


2.    Keterampilan Teknik

Pembuatan benda-benda kerajinan dilakukan secara berulang-ulang dan didasari oleh keterampilan teknik/keprigelan. Sehingga   produk yang dihasilkan sudah tentu memiliki kekhasan tangan yang nampak dengan detail, rumit, dan hanya bisa dilakukan dengan keterampilan teknik yang dimiliki oleh tangan seseorang.


3.    Kedaerahan/Tradisional

Kerajinan merupakan benda-benda yang mempunyai nilai guna praktis, bersifat universal, dibuat dengan keterampilan teknik tangan namun masih dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.

Prinsip pembuatan kerajinan bahan lunak alam dan buatan memiliki kecenderungan yaitu sengaja dibuat orang secara khusus dan sangat mempertimbangkan aspek pemaduannya.


Secara umum jenis karya ini dapat dipilah menurut manfaatnya, sebagai berikut :


1.    Kelengkapan Busana

Produk kerajinan bahan lunak dibuat dengan mempertimbangankan produk tersebut dapat mempercantik diri dalam menggunakan busananya. Contohnya produk-produk aksesoris seperti gelang, kalung, bros, dan cincin.


2.    Kelengkapan Suatu Benda

Kerajinan bahan lunak yang difungsikan sebagai kelengkapan suatu benda. Sebagai contoh, kotak tisu yang dilengkapi dengan hiasan keramik pada bagian muka.


3.    Kelengkapan Rumah/Bangunan

Produk kerajinan dapat dijadikan manfaat sebagai pelengkap rumah/bangunan tertentu. Contohnya, air mancur berbentuk kodok di taman rumah.


4.    Kelengkapan Keperluan Ritual/Upacara Adat

Banyaknya ritual/upacara adat Nusantara, tentunya bervariasi pula kerajinan bahan lunak yang dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap upacara. contohnya lilin. Lilin banyak digunakan untuk berbagai acara ritual dan pesta adat.


Berdasarkan  prinsip  kebermanfaatan  di  atas  maka  kerajinan  bahan  lunak dapat  dikategorikan sebagai produk-produk berikut.

1.     Menambah keindahan

2.     Memberi penekanan atau kekhasan pada suatu benda

3.     Menjadi  persyaratan pemakaian

Kerajinan bahan lunak merupakan persyaratan untuk dipakai, jika tidak digunakan  maka tidak berarti apa-apa.

4.     Merupakan pertanda atau simbol

Produk  kerajinan  bahan  lunak  dijadikan  sebagai  pertanda  atau  simbol suatu  kepentingan.

5.     Dibuat  khusus sesuai benda aslinya (duplikasi)

Kerajinan bahan lunak dibuat secara khusus menyerupai bentuk aslinya untuk  alasan dan kebutuhan tertentu.

6.     Sebagai  bagian dari karya seni

mencerminkan  ekspresi  keberagaman  budaya  Nusantara,  maka kerajinan  bahan lunak merupakan bagian dari karya seni.

Pengrajin  bahan  lunak  alam,  mesk ipun  produktif  dan  menghasilk an produk yang bermutu, keberadaannya semakin menipis. Hal ini dikarenakan bahan alam lebih sulit untuk didapat.

Sementara bahan lunak buatan lebih dapat berkembang karena daya jualnya tinggi, lebih praktis, dan ekonomis. Meskipun demikian, jika dipelajari dengan baik, maka menghasilkan produk baru yang dapat meningkatkan mutu kerajinan yang berciri khas Indonesia.


B. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Lunak

Beberapa  bahan  lunak  yang  digunakan  dalam  pembuatan  produk kerajinan terbagi menjadi dua jenis sebagai berikut.


1.  Bahan Lunak Alam

Bahan lunak alam adalah bahan lunak untuk karya kerajinan yang diperoleh dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh bahan lunak alam adalah  tanah  liat,  kulit,  getah nyatu, bubur tisu, dan flour clay.


2.  Bahan Lunak Buatan

Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu sehingga menjadi lunak, lembut, empuk, dan mudah dibentuk.

Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa polymer clay, gips, fiberglass, lilin, sabun, dan parafin.


Keragaman bahan lunak tentunya memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari bahan lunak yang perlu dikenal dan dimengerti.


1.    Bahan Lunak Alam

Bahan lunak alam adalah bahan yang berasal dari tumbuhan dan hewan atau lapisan bumi yang bersifat lunak.

a.    Tanah Liat

Tanah  liat  memiliki  warna  yang  beragam,  tetapi  semuanya merupakan warna natural tanah, yaitu cokelat. Ada yang berwarna cokelat muda, tua atau cokelat keabu-abuan, serta cokelat keputihan. Setiap warna bergantung pada kandungan dari masing-masing tanah tersebut. Tanah yang mengandung kaolin lebih banyak akan berwarna lebih putih, stoneware lebih kehitam/keabu-abuan, sedangkan earthenware lebih terlihat cokelat kemerahan.

- Tanah  liat  stoneware  memiliki  daya  bakar  hingga  1300OC, sedangkan earthenware hanya sampai 900OC.

- Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui proses pembakaran.

- Jika dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik.

- Campuran tanah liat adalah air.

- Pewarnaan tanah liat dapat dilakukan dengan glasir (pembakaran tinggi hingga 1300OC), dapat pula hanya dibakar bisquit (900 OC) lalu diberi warna cat langsung.


b.    Kulit

- Kulit berasal dari kulit hewan yang sudah tersamak sehingga mudah dibentuk.

- Kulit ada yang berwarna hitam, putih, cokelat ataupun krem, sesuai dengan hewan yang dikuliti.

- Kulit alami jika terbakar akan berbau sate.

- Kulit tidak tahan air, jika terkena air akan merusak struktur kulit.


c.    Getah Nyatu

- Getah nyatu merupakan getah dari pohon nyatu yang berwarna putih.

- Warnanya yang putih memudahkan untuk diberi warna warni. Warna  yang  digunakan  berasal  dari  pewarna  alam  sehinga warnanya pun natural tidak secemerlang warna buatan.

- Jika ingin dibentuk, getah harus dimasak terlebih dahulu agar lunak dan elastis.

- Jika  dipanaskan  akan  melunak,  tetapi  lama  kelamaan  akan mengeras.


d.   Flour Clay

- Flour clay berasal dari adonan tepung yang dilumat hingga kalis dan mudah dibentuk.

- Flour clay juga dicampur dengan air.

- Kerajinan dari flour clay tidak tahan air, karena jika terkena air akan mudah rusak.

- Pewarnaan flour clay dapat dilakukan dengan pewarna makanan atau sintetis agar muncul warna-warna yang cemerlang.


2.    Bahan Lunak Buatan

Bahan lunak buatan adalah sesuatu yang diolah manusia dari bahan kimia dan paduannya, bukan asli dari alam dengan maksud mendapatkan efek duplikasi bahan alam dan bersifat lunak.


a. Polymer Clay dan Plastisin

- Polymer clay dan plastisin memiliki ciri-ciri yang serupa, memiliki aneka warna yang cerah, dan bertekstur padat lunak.

- Yang membedakan hanya pada polymer clay tidak mengandung minyak, sedangkan plastisin mengandung minyak.

- Pada saat pengeringan, polymer clay dapat mengeras, sedangkan plastisin tetap seperti semula.


b. Fiberglass

- Fiberglass  memiliki  struktur  cair,  dan  jika  mengering  akan mengeras.

- Fiberglass juga dapat dibentuk ketika setengah mengeras.

- Kerajinan fiberglass dibuat dengan cara dicetak/dicor.

- Campuran fiberglass adalah katalis. Katalis inilah yang membuat fiberglass dapat cepat mengeras.

- Pewarnaan fiberglass dilakukan saat masih keadaan cair maupun saat bahan mengering.

- Fiberglass tahan lama dan kuat. Wujudnya bening sebening kaca atau air, sehingga dapat dibentuk kerajinan yang menyerupai air.


c. Lilin dan Parafin

- Lilin dan parafin berwujud padat, namun jika dipanaskan akan mencair.

- Pengolahan kerajinan dengan bahan lilin dan parafin dilakukan dengan cara cetak/cor.

- Pewarnaan dilakukan saat lilin mencair.

- Lilin  atau  parafin  dapat  dicampur  dengan  aroma  pewangi tertentu untuk menambah sensasi saat digunakan.

- Lelehan lilin atau parafin yang terbuang dapat dipanaskan dan dicetak kembali.


d. Gips

- Wujud bahan gips adalah bubuk, dicampur dengan air menjadi adonan yang kental. Adonan inilah yang akan mengeras jika didiamkan. Oleh karena itu, mengolah gips harus dengan cara dicor atau dicetak.

- Pewarnaan gips biasanya setelah produk jadi.

- Gips mudah pecah sehingga harus berhati-hati saat berkarya dengan bahan ini.


e. Sabun

- Sabun berwujud padat sehingga dapat langsung diukir saat padat.

- Sabun  dapat  pula  diparut/dihaluskan  dan  dibentuk  seperti flour clay.

- Sabun yang didiamkan akan mengeras.

- Pewarnaan sabun dilakukan dengan mempertahankan warna sabun atau dapat pula ditambah biang warna saat sabun dibuat adonan.


C. Proses Produksi Kerajinan Bahan Lunak

Bahan-bahan yang digunakan dapat dipilih berdasarkan jenis dan karakteristik masing-masing seperti yang telah dijelaskan di atas.

Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, di antaranya membentuk mengukir, mengecor, menempel, melipat, mencetak, dan menggulung. Semua disesuaikan dengan jenis bahan yang digunakan, kemanfaatan, dan rancangan produk kerajinan.

Sebelum membuat kerajinan, perlu dipahami dahulu seperti apa membuat karya yang berkualitas, maka proses penciptaannya harus mengacu pada persyaratan.

syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut :


1.    Kegunaan (Utility)

Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh: mangkuk untuk wadah sayur.


2.    Kenyamanan (Comfortable)

Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Contoh: cangkir didesain ada pegangannya.


3.    Keluwesan (Flexibility)

Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contoh: sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.


4.    Keamanan (Safety)

Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh: piring dari serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang dipakai tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan.


5.    Keindahan (Aestetic)

Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan bakunya.

Karya yang baik dapat dihasilkan dengan proses perancangan yang baik pula. Oleh sebab itu, proses perancangan karya kerajinan harus memperhatikan hal-hal berikut :

1.Proses

2.Perancangan

3.Tentukan bahan

4.Cari ide dari berbagai sumber

5.Buat sketsa karya

6.Tentukan sketsa terbaik

7.Kumpulkan alat dan bahan

8.Pembuatan produk

9.Evaluasi / uji coba produk

10.Revisi produk


1.  Kerajinan Bahan Lunak Alam

Setiap  daerah  memiliki  jenis  kerajinan  lokal  bahan  lunak yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini dikarenakan sumber daya alam dari masing-masing daerah berbeda. Misalnya jenis kerajinan di Banyumulek (Lombok).

Sumber mata pencaharian masyarakat daerah ini adalah membuat tembikar/keramik hitam, karena sumber daya alaminya banyak tersedia tanah liat. Bagaimana dengan masyarakat perkotaan? Kota Jakarta atau kota-kota lainnya di seluruh Indonesia telah banyak menciptakan peluang usaha dengan mengembangkan kerajinan bahan lunak alam dan buatan. Pembuatannya harus melalui proses terlebih dahulu,  seperti  flour clay yang  dihasilkan  oleh  beberapa  masyarakat di daerah Ungaran, Jawa Tengah. Mereka mencoba membuka peluang kreatif ini dikarenakan dorongan untuk membuat hal baru di dunia usaha kerajinan Indonesia.

Beberapa  kerajinan  bahan  lunak  alam  ak an  diuraik an  secara singkat pada penjelasan berikut. Namun, kerajinan bahan lunak alam ini  merupak an  contoh  saja,  k amu  dapat  mempelajarinya  sebagai pengetahuan. Mari kita pelajari  bersama!


a.   Kerajinan Keramik

Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan  kerajinan  keramik.  Asal  kata  keramik  adalah  ‘keramos’ (bahasa Yunani) yang artinya benda pecah belah yang terbentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Pada pembuatan keramik, tanah liat memiliki sifat plastis, sehingga mudah dibentuk. Setelah   itu dibakar dalam tingkat pembakaran suhu 600oC sampai 1300oC sesuai jenis tanah liatnya, sehingga tanah liat menjadi keras, padat, dan kedap air.

Indonesia memiliki kerajinan keramik dari berbagai daerah yang berciri khas. Masing-masing daerah menunjukkan keunikannya dari bentuk, teknik, hingga ragam hias yang ditampilkannya. Kekayaan hayati di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi keramik di Indonesia yang kental akan corak budaya yang membedakannya dengan keramik Cina, Jepang, atau Eropa.

1)   Bahan Produksi Pembuatan Kerajinan Keramik

Bahan utama yang digunakan dalam membuat kerajinan keramik adalah tanah liat.


2)   Alat Produksi Pembuatan Kerajinan Keramik

Peralatan  kerajinan  keramik  di  ataranya  butsir, kawat/benang pemotong tanah, spon, rol kayu, alat putar kaki, alat putar tangan, dan tungku pembakaran.


3)   Produk Pembuatan Kerajinan Keramik

Bahan lunak alam dari tanah liat telah banyak diproduksi pengrajin dan seniman keramik menjadi kerajinan yang kreatif dan berkualitas tinggi. Orang asing sangat menggemari keanekaragaman keramik buatan tangan-tangan terampil masyarakat Indonesia, baik dari teknik manual hingga cetak, semua dibuat sangat apik dan unik. Berikut ini beberapa contoh kerajinan keramik yang menjadi raja craft di setiap event pameran art and craft.


4)   Proses Pembuatan Kerajinan Keramik

Teknik pembentukan kerajinan bahan tanah liat cukup banyak. Jika telah mengenal teknik dalam pembuatan kerajinan keramik, tentunya semakin menambah wawasanmu dalam menentukan rancangan produk kerajinan yang akan dibuat.


a)    Teknik Pijit Tekan (Pinch)

Teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan cara tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.


b)   Teknik Pilin (Coil)

Teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan cara tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.


c)    Teknik Lempengan (Slab)

Teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.

(1)  Bentuk silinder

Tanah  yang  sudah  dirol  dipotong  persegi  dan  digulung membentuk silinder.

(2)  Bentuk persegi

Tanah  yang  sudah  dirol  dipotong  persegi  dan  dirapatkan masing-masing sisinya.


d)   Teknik Cetak

Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dengan jumlah banyak  dalam  waktu  relatif  singkat  dengan  bentuk  dan  ukuran yang sama pula. Teknik cetak ada dua, yaitu cetak kering dengan teknik  tekan  (press) dan  cetak  basah  dengan  teknik  cor.

(1)  Teknik cetak tekan (press)

(2)  Teknik cetak cor


e)   Teknik Putar

Teknik pembentukan badan keramik dengan menggunakan alat  putar  kaki  (kickwheel)  dapat  menghasilkan  banyak  bentuk yang  simetris.

Hasil kerajinan keramik yang sudah dibentuk, dikeringkan dengan cara diangin- angink an  saja.  Jik a  sudah  kering,  k ar ya dapat dibakar menggunakan tungku keramik dengan bahan bakar yang bervariasi seperti gas, kayu, minyak tanah atau listrik. Keramik yang dibentuk sudah dapat diberi dekorasi pada saat setengah kering atau saat sudah mengalami pembakaran pertama (bisque). Dekorasi dimaksudkan agar keramik tampak lebih  indah  dan  kuat.  Keramik  dari  tanah liat  bak aran  tinggi  dapat  dihias  dengan pewarna glasur. Glasur adalah lapisan keras yang berkilap pada lapisan produk keramik. Jika menggunakan pewarna glasur, keramik harus dibakar secara khusus, yaitu dibakar dua kali. Pertama pembakaran bisque hingga 9000C,  lalu  diglasir  dan  dibak ar  kembali hingga suhu 1200-1300 0C.


b.  Kerajinan Kulit

Pada zaman dahulu telah dikenal kerajinan berbahan dasar kulit yaitu wayang. Tahukah kamu kerajinan wayang? Menurut pengertiannya wayang berarti bayangan. Wayang kulit merupakan warisan budaya dari nenek moyang kita yang memiliki nilai sangat tinggi. Oleh sebab itu, UNESCO  telah  menetapk an  sebagai  warisan

Formula Glasur:

Glasur terbuat dari campuran kuarsa, feldspar, kapur, dan oksida pewarna

(besi, tembaga, dsb). Glasur instan dapat dibeli di beberapa toko agen bahan- bahan keramik. Pewarnaan glasur dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti dicelup, dikuas, disemprot, dan disablon.

bangsa terhadap wayang kulit pada Indonesia. Kamu perlu mengenal dan melestarikannya agar tidak punah, baik dalam pembuatan produk wayang kulit maupun belajar memainkan wayang kulit. Selain untuk wayang, dalam perkembangannya bahan dasar kulit banyak juga dihasilkan untuk produk lainnya. Ini merupakan hal yang menarik untuk kamu cari tahu.

Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti sapi, kambing, kerbau, dan buaya dapat dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan. Selain wayang, kerajinan kulit juga dapat berupa tas, sepatu, sandal, dompet, dan ikat pinggang. Proses pembuatan bahan baku kulit cukup sederhana. Kulit hewan potong dicuci bersih terlebih dahulu, direntangkan, kemudian dijemur langsung dengan sinar matahari hingga kering. Sesudah kering, kulit digosok untuk menghilangkan bulu dan kotoran menggunakan kapak  kecil.  Kemudian,  dicuci  bersih  dan  dijemur  kembali.  Setelah itu,  kulit  baru  dapat  dipergunak an.  Tek nik  yang  digunak an  dalam membuat kerajinan kulit  adalah  teknik  pahat.

1)   Bahan Pembuatan Kerajinan Kulit

Bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan kulit adalah kulit tersamak yang berasal dari hewan seperti domba, sapi, dan kerbau.

2)   Alat Pembuatan Kerajinan Kulit

Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan kulit adalah pahat khusus kulit, plong (pembolong kulit), mesin jahit, gunting, dan  jarum jahit untuk kulit.

3)   Produk Kerajinan Kulit

Produk kerajinan dari bahan kulit sudah banyak dibuat orang sejak zaman dahulu. Namun, ketersediaan sumber daya alamnya yang sulit membuat kerajinan bahan kulit menduduki nilai jual yang relatif tinggi. Akibatnya, banyak pengrajin kulit yang menduplikasi kerajinan kulit alam dengan kulit buatan (imitasi) yang disebut kalep. Berikut ini merupakan  beberapa  contoh  kerajinan kulit.

4)   Proses Pembuatan Kerajinan kulit

Kulit  yang  digunakan  adalah  jenis  kulit  mentah  atau  split. Kulit mentah  langsung  digunak an,  sedangk an  kulit  split diolah  terlebih dahulu  dengan  bahan  kimia.  Pertama-tama  kulit  direndam  dengan air  selama  satu  har i  sampai  lunak .  Kemudian  direntangk an  atau dipentangkan dengan menggunakan tali dan pigura kayu yang kuat. Selanjutnya, kulit tersebut dijemur di bawah terik matahari sampai benar-benar kering.

Kulit yang sudah kering segera ditipiskan dengan cara dikerok. Bagian  yang  dikerok  adalah  bagian  rambut  (bagian  luar)  dan  sisa- sisa daging yang masih melekat (bagian dalam). Kulit dikerok dengan menggunakan pisau atau pethel sedikit demi sedikit secara hati-hati. Kulit bagian dalam dikerok terlebih dahulu dan lebih banyak dikurangi agar diperoleh kulit yang berkualitas. Setelah itu, baru dilanjutkan pengerokan kulit bagian luar. Pengerokan kulit bagian luar hanya sedikit  saja  karena  bila  dilakukan  pengurangan  terlalu  banyak  maka kulit  yang  dihasilkan ak an  menjadi  mudah  patah  bila  dilipat.  Jika perlu, pada bagian ini hanya dihilangkan rambut-rambutnya saja dan dibersihkan dengan air. Torehan pisau pada proses pengerokan hanya dilakukan satu arah dari atas ke bawah. Setelah kulit ditipiskan, sisa-sisa kerokan dibersihkan dengan air dan bagian yang dikerok dihaluskan dengan amplas. Selanjutnya, dijemur di bawah sinar matahari lagi hingga kering secara merata.


c.   Kerajinan Adonan Tepung (Flour Clay)

Flour  clay adalah  sejenis  bahan  tepung  yang  dibuat  menjadi adonan.  Adonan  dibuat  sedemik ian  rupa  hingga  k alis  dan  lunak sehingga mudah dibentuk. Adonan tepung semacam ini disebut juga dengan  playdought.  Flour clay lebih  banyak  mencerminkan  kegiatan pengisi waktu luang di rumah, karena bahan yang digunakan pun berasal dari rumah, yaitu bahan yang biasa dipakai untuk mengolah panganan  sehari-hari.  Kerajinan  flour clay ini  memberikan  peluang bisnis yang begitu besar, mengingat sifatnya yang lunak, dan mudah dibentuk sehingga dapat dikreasikan menjadi bentuk-bentuk yang kreatif dan menarik.

(1)  Bahan Pembuatan Kerajinan Flour Clay

Bahan yang digunakan untuk pembuatan kerajinan flour clay yaitu  tepung  terigu,  tepung  sagu,  tepung  tapioka,  lem putih, pewarna makanan/cat poster/akrilik, dan semprot clear.

(2)  Alat Pembuatan Kerajinan Adonan Tepung

Alat pembuatan kerajinan flour clay merupakan alat sederhana yang ada di rumah, di antaranya baskom, mangkuk, sendok, spatula, gelas ukur, plastik,  tripleks,  dan  waslap.

(3)  Produk Kerajinan Adonan Tepung

Produk yang dihasilkan dari kerajinan bahan flour clay sangat menarik dan lucu-lucu. Produk kerajinan ini biasanya banyak dijadikan sebagai souvenir atau kenang-kenangan yang dibagikan, karena bentuk dan ukuran kerajinan flour clay biasanya kecil-kecil, unik, dan menggemaskan. Berikut ini beberapa contoh kerajinan bahan flour clay.

(4)  Proses Pembuatan Kerajinan Flour Clay

Proses pembuatan kerajinan flour clay sama mudahnya dengan kerajinan tanah liat. Namun, karena warnanya yang sudah terlihat menawan, pembuat karya harus memadukan warna-warna dengan bentuk yang akan dibuat  sehingga  memunculkan keharmonisan.

- Semua tepung dicampur dan di- lumuri air.

- Adonan diaduk hingga kalis

- Adonan setelah di- warnai.

- Adonan yang sudah jadi.

Bentuk adonan sesuai selera, misalnya gantungan kunci berbentuk anak-anak. Semprot clear agar kilap dan awet.


d.  Kerajinan Getah Nyatu

Pulau Kalimantan memiliki banyak hutan hujan tropis yang menyimpan beraneka flora yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama suku Dayak. Pemanfaatan sumber daya hutan tersebut tentunya juga diiringi dengan kesadaran mereka untuk tetap menjaga dan melestarikan kekayaan hutan. Suku Dayak sangat memperhatikan pelestarian hutan sebagai habitat flora dan fauna untuk kelangsungan hidup mereka. Salah satu pohon yang berasal dari hutan Kalimantan adalah pohon nyatu. Pohon ini telah lama menjadi bahan baku pembuatan kerajinan tangan yang bernilai ekonomis. Kerajinan getah nyatu merupakan kerajinan  yang  memanfaatk an  getah  pohon  nyatu  sebagai  bahan utama.  Kerajinan  jenis  ini banyak dijumpai dik abupaten  Kapuas,

Kalimantan Tengah. Selain karena banyak dijumpai, pemilihan pohon nyatu sebagai bahan utama pembuatan kerajinan dikarenakan pohon nyatu memiliki kemampuan berkembang biak dalam waktu singkat. Tidak  heran  jika  di  Kalimantan  kita  dapat  menemui  jenis  kerajinan getah nyatu ini dengan  mudah.

Pohon nyatu tumbuh di tanah berawa dan sebagian pada tanah kering, dengan jenis tanah liat atau tanah berpasir, serta di daerah banyak hujan pada ketinggian 20-500 m diatas permukaan laut. Pohon nyatu  sendiri  merupak an  tanaman  endemik

Kalimantan Tengah yang hanya tumbuh di dua wilayah tertentu di provinsi tersebut, yaitu di Kabupaten Pangkalan Bun dan di Kecamatan Bukit Tangkiling, Kota Palangkaraya. Pada  umur

6 bulan dan ketinggian 8 meter, pohon nyatu dianggap sudah layak dipangkas dan diambil getahnya. Namun, harus sesuai ketentuan tetua adat  agar pelestarian dapat  terus  dijaga.

(1)  Bahan Pembuatan Kerajinan Getah Nyatu

Bahan  yang  dibutuhk an  untuk  pembuatan  kerajinan  getah nyatu yaitu getah nyatu, air panas yang selalu dalam rebusan, air dingin, dan pewarna alam  dari  tumbuhan  atau pewarna sintetis.

(2)  Alat Pembuatan Kerajinan Getah Nyatu

Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan getah nyatu yaitu botol atau rol sebagai penggiling, papan sebagai alas, gunting, kuas,  dan sendok.

(3)  Produk Kerajinan Getah Nyatu

Produk kerajinan getah nyatu yang dibuat pengrajin didominasi bentuk perahu naga atau perahu burung tingang. Perahu burung tingang  merupak an  perahu  yang  menggambark an  suku  Dayak kala berperang. Selain itu, ada juga perahu yang digunakan dalam upacara adat tiwah yaitu upacara mengantarkan tulang orang yang sudah  meninggal.  Selain  perahu,  bentuk  kerajinan  getah  nyatu juga  dibentuk  menjadi  replik a  prajurit  Dayak  lengk ap  dengan cawat, mandau, dan talawang. Kerajinan getah nyatu menarik tidak hanya karena warna-warnanya yang terang, tetapi juga karena memilik i  tingk at  kedetailan  yang  tinggi.  Selain  itu,  bentuk nya pun unik sehingga sangat cocok untuk dijadikan pajangan atau pelengkap dekorasi ruang. Harga kerajinan getah nyatu ini pun relatif terjangkau bergantung  pada  bentuk  dan ukurannya.

(4)  Proses Kerajinan Getah Nyatu

Proses  perebusan  batang  pohon  nyatu  dilakuk an  sebanyak tiga kali untuk mendapatkan getah yang baik. Perebusan pertama dilakuk an  dengan  mencampurk an  sedik it  minyak  tanah  untuk memisahkan batang pohon dengan getahnya. Perebusan kedua cukup menggunakan air. Perebusan kedua ini untuk memisahkan getah nyatu dengan minyak tanah. Setelah getah pohon nyatu terkumpul, dilakukan perebusan terakhir untuk menambahkan warna pada getah tersebut. Proses pewarnaan getah nyatu menggunakan bahan-bahan  yang  alami,  seper ti  berbagai  daun  yang  memiliki kekhasan warna tertentu seperti hitam, hijau, merah, kuning atau cokelat. Namun, sekarang banyak juga pengrajin yang mengunakan pewarna cat sintetis seperti cat minyak untuk memberikan sensasi lebih  cerah.

- Getah nyatu direbus terlebih dahulu sebelum dibentuk agar lunak dan mudah dibentuk.

- Ambil getah nyatu dan  digiling agar memperoleh ketipisan tertentu.

- Getah yang sudah di- giling direbus kembali agar lebih lunak.

- Setelah direbus getah ditarik hingga panjang untuk memperoleh ketipisan tertentu.

- Getah yang sudah tipis dapat dibentuk aneka kerajinan khas Kalimantan.


2.  Kerajinan Bahan Lunak Buatan

Beragam  benda  kerajinan  dari  bahan  buatan  dapat  diciptak an dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan- bahan yang digunakan bisa berupa lilin, plastik, kaca, gips, semen, fiberglass, sabun,  parafin,  atau  spon.  Tek nik  yang  digunak an  juga sangat  ber variasi,  di  antaranya  dengan  menggunting,  menempel, melipat, mencetak, memahat, dan juga membentuk. Semua disesuaikan dengan desain dan jenis bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan  memiliki  sifat  dan  karakteristik  yang  berbeda-beda.  Mari kita  pelajari  bersama-sama.


a. Kerajinan Lilin

Adakah sumber penerangan di daerah kamu tinggal? Pernahkah kamu menggunakan lilin saat listrik padam? Lilin merupakan sumber penerangan  yang  terdiri  atas  sumbu  yang  diselimuti  oleh  bahan bakar padat. Menurut sejarah, sebelum abad ke-19, bahan bakar yang terkandung di dalam lilin adalah lemak sapi yang banyak mengandung asam  stearat.  Sek arang  yang  biasanya  digunak an  adalah  parafin. Semakin menyebarnya penerangan listrik, membuat lilin lebih banyak digunak an  untuk  keperluan  lain,  misalnya  dalam  upacara  agama, perayaan ulang tahun, dan  pewangi  ruangan.

dilakukan oleh semua orang. Keselamatan kerja perlu kamu perhatikan, karena lilin merupakan benda yang dapat dibentuk dalam keadaan panas.  Jika  kita  akan  merubah  bentuknya  menjadi  benda  kerajinan yang  unik,  tentunya  perlu  dicairkan  dengan  proses  pemanasan  di atas  kompor.

Alat yang digunakan dalam pembuatan kerajinan lilin yaitu cetakan, kompor, panci, wadah/loyang aluminium, pengaduk, dan pewarna lilin (dapat pula digunakan krayon). Celemek digunakan agar lilin tidak mengotori pakaian.

(1)  Bahan Pembuatan Kerajinan Lilin

Bahan utama dari kerajinan lilin yaitu lilin lebah, lilin batang, parafin, plastisin, silikon,  serta  katalis  untuk  cetakan.

(2)  Alat Pembuatan Kerajinan Lilin

Alat yang digunakan untuk pembuatan kerajinan lilin yaitu cetakan yang sudah siap pakai, panci, kompor, pengaduk, dan sendok.

(3)  Produk Kerajinan dari Lilin

Produk  kerajinan  lilin  produksi  I ndonesia  telah  dikenal  di mancanegara. Pengrajin lilin Nusantara telah berhasil menciptakan kerajinan lilin dengan berbagai bentuk dan inovasi. Pada awalnya bentuk lilin hanya seperti batangan dan warnanya pun hanya putih saja. Namun, perkembangan pengetahuan menjadikan kerajinan lilin  semakin  berkembang  pesat.  Kita  dapat  melihat  bentuk  lilin yang bervariasi seperti aneka flora dan fauna, bahkan sekarang sudah  mulai  membentuk  lilin  hias  yang  merupak an  duplik asi dari  berbagai  bentuk  mak anan,  seper ti  burger,  es  k rim,  pizza, mie bakso, dan sate lontong. Dahulu lilin tidak memiliki aroma, sekarang aroma lilin dibuat  dengan  berbagai  rasa.

(4)  Proses Pembuatan Kerajinan Lilin

Pembuatan lilin sederhana saja, kamu dapat memanaskan lilin dan parafin di atas panci. Setelah cair, lilin dapat diberi pewarna bubuk/cair atau dapat pula menggunakan krayon sisa. Krayon dapat digunakan karena mengandung minyak. Siapkan cetakan di atas gelas, kulit telur atau wadah/loyang kue, jika ada silikon lebih baik. Cara membuat silikon adalah dengan membuat modelnya terlebih dahulu  menggunakan  gips,  plastisin,  atau  tanah  liat.  Kemudian buat kotaknya, silikon disiram sebatas kotak, jika sudah kering dapat  dicopot  dari  modelnya.  Silikon  dapat  digunak an  untuk mencetak lilin hias. Berikut ini merupakan proses pembuatan lilin hias  dengan teknik lain  dan  mudah  untuk  dilakukan.

- Kompor dinyalakan, masukkan lilin dan di- cairkan. Masukkan tali sumbu agar kaku.

- Letakkan tali ditengah cetakan, tuang lilin cair ke dalam cetakan.

- Buka lilin setelah 15 menit dari cetakan aneka bentuk.


b.  Kerajinan  Fiberglass

Fiberglass adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis. Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, kondisi sudah siap  pak ai,  yang  kemudian  diresapi  dengan resin  sehingga menjadi  bahan  yang  kuat  dan tahan  korosi.  Oleh  sebab  itu,  fiberglass biasa digunakan sebagai badan mobil dan bangunan kapal. Fiberglass juga digunakan sebagai agen penguat untuk banyak produk  plastik.

P ada   dasar n y a   ker ajinan   fib er glass membutuhk an  beber apa  campur an  dalam proses pembuatannya. Campuran fiberglass terdiri atas cairan resin (minyak resin bahan dasarnya  minyak  bumi  dan  residu),  k atalis, matt  atau  serat  fiber,  polish atau  sabun  krim dan silikon untuk membuat cetakan, serta talk untuk memekatkan warna. Proses pembuatannya perlu  perbandingan  agar  memperoleh  hasil yang   baik .   Jik a   zat   cair   (resin   dan   k atalis)

(1)  Bahan Pembuatan Kerajinan Fiberglass

Bahan pembuatan fiberglass terdiri atas resin, katalis, matt fiber, cat,  dan silikon resin sebagai  alat  cetak.

(2)  Alat Pembuatan Kerajinan Fiberglass

Alat pas yang digunakan yaitu sendok, w dan  gunting.

(3)  Produk Kerajinan Fiberglass

Produk kerajinan fiberglass banyak diminati masyarakat, terutama untuk  kerajinan  hiasan  atau  bentuk  souvenir.  Fiberglass memiliki sifat kuat dan tahan lama, juga karakter warnanya yang bening menjadikan kerajinan ini  dapat  dibuat  menyerupai air atau kaca.

(4)  Proses Pembuatan Kerajinan Fiberglass

Pembuatan kerajinan fiberglass tidak membutuhkan waktu yang lama, jika sudah dipersiapkan cetakannya. Cetakan untuk kerajinan fiberglass juga terbuat dari silikon. Cetakan silikon dibuat terlebih dahulu agar fiberglass dapat dibuat lebih cepat untuk hasil yang lebih banyak. Pembuatan cetakan silikon sama dengan pembuatan cetakan silikon untuk kerajinan lilin. Setelah cetakan silikon sudah siap, barulah kita memulai langkah pembuatan kerajinan berbahan fiberglass. Matt fiber digunakan  untuk  membuat  kerajinan  fungsi pakai yang kuat dan tebal  serta  warna  yang  pekat.

Resin + katalis dicampur dengan perbandingan 20 : 1.

Cairan resin katalis siap dimasukkan ke dalam cetakan silikon.

Tunggu hingga kering, lalu fiberglass dilepas dari cetakan silikon.


c.   Kerajinan Gips

Kerajinan dari gips banyak diminati orang karena pembuatannya t er bilang  mudah.  Namun,  k ita  per lu  t er lebih  dahulu  membua t cetakannya. Bahan gips merupakan bentuk bubuk, sehingga prosesnya harus dicairkan dahulu. Jika ingin terbentuk seperti yang diinginkan harus  dibuat cetakan terlebih  dahulu.

Sebelum membuat cetakan, kita harus mengetahui bentuk karya yang  akan  dibuat,  apakah  berbentuk  relief  (hanya  terlihat  satu  sisi) atau berbentuk seperti patung. Secara umum semuanya diperlukan suatu cetakan. Bahan utama pembuatan cetakan adalah silikon seperti halnya cetakan untuk lilin dan fiberglass, tetapi yang paling gampang dan mudah dicari adalah plastisin atau tanah liat. Membuat patung dengan sebuah cetakan bukanlah hal yang sulit. Pengerjaannya mirip saat kamu membuat agar-agar dengan sebuah cetakan. Namun, yang lebih  menantang  adalah  membuat  cetak an  untuk  sebuah  patung, karena berbentuk 3 dimensi.

Membuat cetakan patung sebenarnya relatif mudah jika kita mengetahui caranya. Ada beberapa macam cara pembuatan cetakan patung. Karya kerajinan dari gips yang telah jadi nantinya dapat digunakan, baik sekadar  sebagai  koleksi  atau  dijual  sebagai  dekorasi  interior  rumah. Jika belum dicat pun dapat dijual di pusat perbelanjaan atau tempat lainnya, karena bisa digunakan sebagai benda atau alat bantu untuk aktivitas anak-anak, yaitu mewarnai patung gips dengan cat.

(1)  Bahan Pembuatan Kerajinan Gips

Bahan  pembuatan  kerajinan  gips  yaitu  bubuk  gips,  plastisin atau  silikon, dan cat akrilik.

(2)  Alat Pembuatan Kerajinan Gips

Alat pembuatan kerajinan gips merupakan alat yang sederhana dan mudah didapatkan di rumah, seperti mangkuk/gelas, pengaduk/ sendok, cetakan plastisin,  dan  kaus.

(3)  Produk Kerajinan Gips

Produk kerajinan gips dibuat pengrajin untuk berbagai kerajinan yang  dijadikan  hiasan.  Hiasan  dapat  berbentuk  patung,  boneka, atau flora dan fauna. Kerajinan dari gips mudah pecah, sehingga berhati-hatilah saat memegangnya.

(4)  Proses Pembuatan Kerajinan Gips

Bubur gips dibuat dengan perbandingan 1 : 2, takaran 1 untuk gips dan 2 untuk air. Jika untuk cor benda yang berongga, perbandingan dibuat 1 : 3. Kemudian, aduk hingga tidak ada lagi gumpalan gips. Dengan demikian, gips akan lebih cepat mengering. Jika sudah kering, gips yang sudah dicetak dapat diamplas agar terlihat halus. Barulah dapat dicat sesuai keinginan. Lakukan pengecatan warna dasar terlebih dahulu agar permukaan gips tertutup sempurna.

a.Gips diaduk dengan air hinga kental.

b.Adonan gips disiram ke dalam cetakan.

c.Tunggu kurang lebih 15 menit sampai kering, cetakan dibuka.

d.Gips dijemur agar kering sempurna.

e.Gips diamplas lalu diwarnai.


d.  Kerajinan Sabun

Sabun merupakan bahan lunak buatan yang dihasilkan dari zat kimia tertentu. Sabun kita pergunakan sehari-hari sebagai bahan untuk membersihkan diri pada saat mandi. Permukaannya yang licin karena mengandung detergen dan juga lunak sehingga mudah untuk dibentuk menjadi kerajinan. Kerajinan dari sabun sangat unik. Meskipun hanya dapat dipergunakan sebagai hiasan, kerajinan dari sabun dapat menjadi sarana latihan mengukir, sebelum mengukir pada bahan keras seperti batu dan kayu.

Bagaimanakah cara membuat kerajinan dari sabun? Bahan yang diperlukan adalah sabun batangan. Sabun dapat diolah dengan dua cara, yaitu dengan diukir  dan  diparut  hingga  menjadi  bubuk  lalu  dibuat  adonan  baru  seperti membuat  plastisin.  Ada  pula  yang  dibuat  dengan  cara  dicetak  saat  sabun masih  dalam  adonan  cair.  Bahan  dari  sabun  yang  dibentuk  akan  menjadi keras  seperti  semula.  Bentuk  yang  dihasilkan  pun  beragam,  dapat  menjadi aneka bentuk fauna dan flora atau bentuk unik lainnya. an Pembuatan Kerajinan Sabun Bahan yang digunakan untuk pembuatan kerajinan sabun adalah sabun  batangan.  Selain  itu  dapat  pula  sabun  olahan  bentuk  cair  dan siap dicetak.

(2)  Alat Pembuatan Kerajinan Sabun

Alat yang digunakan untuk kerajinan sabun teknik ukir adalah butsir, jarum/kawat, pensil, spidol, dan cetakan silikon.

(3)  Produk Kerajinan Sabun

Produk kerajinan dari sabun semakin banyak diminati orang. Hal ini terbukti bahwa sabun tidak hanya sekadar sebagai bahan untuk mandi, melainkan dapat berfungsi sebagai pengharum atau penghias ruang.

(4)  Proses Pembuatan Kerajinan Sabun

Pembuatan  kerajinan  sabun  kali  ini  ditampilkan  teknik  ukir  atau cukil.  Jika  tidak  ada  cetakan  dilakukan  dengan  cara  diukir,  sedangkan jika tersedia cetakan dapat dibuat dengan teknik cor.

- Sabun disketsa ter- lebih dahulu.

- Cukil bagian dasar.

- Beri tekstur pada bagian dasar dengan mata cukil yang   berbeda


e.   Kerajinan Polymer Clay

Jenis  bahan  polymer clay belum  banyak  yang  mengenalnya.  Di  Amerika Serikat, jenis bahan ini sangat populer. Polymer clay adalah semacam adonan yang sudah dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi mirip adonan kue. Oleh karena itu, kerajinan tangan yang unik ini dapat dengan mudah dibentuk menjadi boneka yang lucu, bunga, dan hiasan lainnya. Selain itu, sifatnya yang tidak mengotori tangan menyebabkan kerajinan tangan yang dapat meningkatkan kreativitas ini cepat digemari oleh anak-anak dan orang dewasa.  Kerajinan  dari  polymer clay tidak  seperti  tanah  liat.  Bahan  ini  tidak perlu dibakar untuk menjadi keras. Cukup didiamkan saja, nanti lama-kelamaan akan mengeras. Kemudian, keterampilan untuk membuat adonan ini menjadi sebuah hiasan yang menarik cukup mudah untuk dipelajari. Di beberapa daerah, para pengrajin sudah mulai menjajaki jenis bahan lunak buatan ini sebagai kerajinan yang cukup menjanjikan dan berpotensi sebagai kerajinan kualitas ekspor.

(1)  Bahan Pembuatan Kerajinan Polymer Clay

Bahan pembuatan kerajinan polymer clay adalah polymer clay warna warni siap pakai, benda pendukung lainnya yang dapat dihias dengan polymer clay, seperti kotak pensil, wadah serbaguna, dan bingkai foto.

(2)  Alat pembuatan kerajinan Polymer Clay

Alat  yang digunakan untuk pembuatan kerajinan polymer clay yaitu cukil, alat cetak dorong, alat cetak tekan, dan alat cetak potong.

(3)  Produk Kerajinan Polymer Clay

Produk kerajinan dari polymer clay sangat menarik. Warna-warnanya yang  indah  menjadikan  kerajinan  polymer clay banyak  disukai.  Produk yang banyak dibuat biasanya berbentuk duplikasi dari sebuah benda. Akibatnya, terkadang mata tertipu dengan wujud duplikasi polymer Clay. Orang sulit membedakan benda yang asli dan mana yang duplikasi. Itulah keunikan dari kerajinan bahan lunak polymer clay ini.

(4)  Proses Kerajinan Polymer Clay

Polymer clay dapat  dicampur  dengan  baik  dan  mudah,  sehingga akan didapatkan berbagai variasi warna campuran ataupun kombinasi. Caranya yaitu hanya dengan mencampur beberapa warna dari bahan polymer clay yang diinginkan. Cobalah beberapa jenis polymer clay, karena masing-masing jenis memiliki karakter kelunakan yang berbeda. Ada juga jenis  polymer clay yang  langsung  kering  setelah  dibentuk.  Namun,  ada pula  jenis  polymer clay yang  harus  dipanaskan  terlebih  dahulu  dengan suhu  di  bawah  1000C  baru  dapat  mengeras.  Jika  didesain  dengan  unik dan  mengikuti  tren  yang  ada,  kerajinan  polymer clay dapat  bernilai  jual tinggi hingga ke mancanegara. Misalnya polymer clay yang dibuat dengan karakter kartun atau pejuang-pejuang dalam film “Star Wars”.

- Polymer clay dibentuk sedemikian rupa dengan tangan.

- Buat kombinasi lain untuk menampilkan variasi bentuk.

- Satu persatu manik- manik diberi lubang dengan kawat.

- Panggang di atas oven untuk jenis polymer clay yang dipanaskan.

- Ronce manik-manik menjadi gelang atau kalung sesuai selera.


D. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Lunak

Setiap produk yang siap dipasarkan, tentunya kita perlu memikirkan kemasan untuk produk tersebut. Adanya kemasan dapat membuat produk kerajinan tahan lama dan terlihat lebih menarik, terlebih lagi jika yang dibuat bentuknya kecil dan rentan, seperti aksesoris. Kamu perlu mengetahui aneka kemasan yang dapat digunakan untuk memperindah karya kerajinan dari bahan lunak alam dan buatan. Misalnya, karya dibungkus kotak kardus, bahan tile yang transparan, atau plastik mika.


E. Contoh Proyek Kerajinan Bahan Lunak

1.    Perencanaan

Pembuatan Vas Keramik

a.    Analisis kebutuhan

b.    Menentukan bahan dan fungsi karya kerajinan bahan lunak alam.

c.    Menggali  ide  dari  berbagai  sumber  (majalah,  surat  kabar, internet, dan survei pasar).

d.    Membuat  sketsa  karya  dan  menentukan  karya  terbaik  dari sketsa yang dibuat.


2.   Pelaksanaan

a.    Menyiapkan bahan yang diperlukan

b.    Menyiapkan alat yang dibutuhkan

c.    Membuat karya kerajinan

- Perhatikan dengan saksama. Langkah-langkah pembuatan vas  keramik  dengan cara  teknik  putar.

- Letakkan tanah dengan ukuran minimal 2 kg yang sudah diuleni dan dipulung membentuk bola di tengah piring alat putar.

- Mulailah melubang dan menaikkan tanah ke atas agar vas yang diingin- kan terlihat sedikit demi sedikit.

- Naikkan perlahan-lahan hingga batas ketinggian yang diinginkan tercapai.

- Gunakan kedua tangan untuk menaikkan tanah ke atas agar ketebalan dinding vas dapat teraba dengan baik.

- Mulailah membuat bibir vas hingga sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

- Ukurlah ketinggian dan ketebalan dengan se- batang kayu.

- Perhalus permukaan bibir vas menggunakan spon dengan sangat hati-hati, tetap dengan memutar alat putar.

- Perhalus badan vas dan bentuk sesuai lengkungan yang diinginkan dengan menggunakan bantuan karton atau plastik tipis.

- Gunakan spon untuk le- bih menghaluskan badan vas dengan sempurna. Diamkan hingga 30% kering.

- Lakukan evaluasi  dengan  menguji  karya


G. Rangkuman

1.Kerajinan  dari  bahan  lunak  merupakan  produk  kerajinan  yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak yaitu lentur, lembut, empuk, dan mudah dibentuk.

2.Bahan lunak terbagi dua yaitu bahan lunak alam dan buatan.

3.Bahan lunak alam adalah bahan yang berasal dari tumbuhan dan hewan atau lapisan bumi yang bersifat lunak.

4.Bahan  lunak  buatan  adalah  sesuatu  yang  diolah  manusia  dari bahan kimia dan paduannya, bukan asli dari alam dengan maksud mendapatkan efek duplikasi bahan alam dan bersifat lunak.

5.Beragam  benda  kerajinan  dari  bahan  lunak  alam  dan  buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa tanah liat, getah, playdought,  kertas, karton, polimer clay, plastisin, parafin, plastik, gips, semen, fiberglass, sabun, karet, lilin, spon, dan kulit.

6.Teknik yang digunakan untuk membuat kerajinan sangat bervariasi, diantaranya bisa berupa teknik menggunting, mengecor, menempel, melipat, mencetak, memahat, dan membentuk.

7.Kemasan merupakan wadah sebuah produk kerajinan yang dapat melindungi produk, memudahkan penggunaan produk, memperindah penampilan produk, dan meningkatkan nilai jual sebuah produk.


Sudah menguasaikah kamu materi kerajinan diatas ?

TES dengan menjawab pertanyaan ini

1.Pada praktiknya kerajinan dibuat dengan mempertimbangkan wilayah kerja dengan beberapa prinsip jelaskan prinsip tersebut

2.Apakah perbedaan keterrampilan tangan dan keterampilan teknik

3.Secara umum jenis karya ini dapat dipilah menurut manfaatnya, sebutkan dan jelaskan

4.Berdasarkan  prinsip  kebermanfaatan  maka  kerajinan  bahan  lunak dapat  dikategorikan sebagai apa

5.Jelaskan karakteristik dan sifat Bahan Lunak Alam dan sebutkan contohnya

6.Jelaskan karakteristik dan sifat Bahan Lunak buatan  dan sebutkan contohnya

7.Jelaskan sifat-sifat bahan tanah liat, getah  nyatu, kulit, flour clay,

8.Jelaskan sifat-sifat bahan Polymer Clay dan Plastisin, fiber glas, lilin dan parafin, gips dan sabun

9.Jelaskan  syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut :

10.Karya yang baik dapat dihasilkan dengan proses perancangan yang baik pula. Oleh sebab itu, proses perancangan karya kerajinan harus memperhatikan apa saja

11.Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang kerajina keramik

12.Jelaskan perbedaan teknik dalam membaut kerajinan keramik berikut ini :

a.Teknik Pijit Tekan (Pinch)

b.Teknik Pilin (Coil)

c.Teknik Lempengan (Slab)

d.Teknik Cetak

13.Apakah glasur dan dibuat dengan formula berapa?

14.Keramik harus dibakar secara khusus, yaitu dibakar dua kali. Pertama pembakaran bisque hingga suhu….0C,  lalu  diglasir  dan  dibak ar  kembali hingga suhu …. 0C.

15.jelaskan proses pembuatan kerajinan kulit, flour clay, getah nyatu, Lilin, fiber glas, gibs, sabun , polymer clay,

16.Jelaskan pembuatn vas keramik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan komputer dari masa ke masa